Octika Adinda Putri adalah seorang lulusan dari jurusan Teknik Industri Universitas Indonesia. Meskipun di jurusannya tidak ada mata kuliah pemrograman, namun kini ia bekerja menjadi seorang data analyst di sebuah perusahaan multinasional.

“Setelah masuk dunia kerja, ada keperluan untuk mengolah data yang besar, makanya baru mulai belajar Python secara otodidak”, katanya menceritakan kisahnya.

Perjalanannya belajar secara mandiri tidak berjalan begitu baik karena materinya yang tidak terstruktur. Ia juga sempat mengikuti kursus online namun tidak begitu efektif sehingga tidak pernah selesai.

Octika kemudian tertarik dengan program mentorship Indonesia AI yang ditemukannya melalui media sosial Instagram. Ia melihat program ini menawarkan keunggulan lebih jika dibandingkan dengan kursus-kursus online yang lainnya.

“Saya lihat materinya cocok dengan apa yang saya butuhkan.” ucapnya.

Menurutnya, materi mentorship yang ada di Indonesia AI cukup lengkap dan struktur. Bagian yang paling seru menurutnya adalah ketika hands-on activity dimana para peserta diberikan tantangan untuk menyelesaikan masalah berdasarkan ilmu yang sudah dipelajari. Aktivitas semacam itu membantunya dalam memahami materi dengan lebih mudah.

Selain dari segi materi, Octika juga merasakan manfaat lebih dari sistem belajarnya yang dua arah dengan dibimbing langsung oleh mentor yang berpengalaman.

“Kalo dibandingkan jenis course lain, saat kita memiliki kendala hands on, kita tidak bisa bertanya dan mendalami” sambungnya.

Setelah mengikuti program AI Mentorship, Octika memahami proses besar pengolahan data, mulai dari menyiapkan data, processing, hingga pembuatan model. Selain menerapkan ilmu yang didapat tersebut pada pekerjaannya, setelah lulus dari program mentorship Octika juga mendapat kesempatan menjadi Mentor Muda pada program mentorship angkatan berikutnya.